Kala
fajar menyingsing menyapa insan yang masih terlelap dalam buaian mimpi, para
santri dibangunkan untuk megawali rutinitas harian mereka dengan terlebih
dahulu melaksanakan sholat shubuh berjama’ah di masjid Manarul Huda, membuka
cerita baru dalam perjalanan menuntut ilmu dengan terlebih dahulu menghadap
pada Alloh Sang pencipta alam semesta. Usai sholat shubuh para santri
melanjutkan kegiatan mereka dengan mengikuti pengajian wekton sesuai dengan tingkatan
masing-masing.
Pukul
05.30 setelah mengikuti pengajian wekton atau muhafadzoh selesai para santri
kembali ke asrama, kemudian melaksanakan makan pagi dan mempersiapkan diri
menyongsong hari untuk mengikuti kegiatan belajar di sekolah formal bagi santri
tingkat MTs dan MA. Barulah kemudian mereka mengikuti kegiatan pendidikan
formal (Mts/MA) ,dan juga perkuliahan di luar pondok bagi santri tingkat Mahasiswa.
Kusus bagi santri MMH, yakni mereka yang tidak mengenyam pendidikan formal,
untuk mengisi kegiatan diadakan pengajian kitab-kitab salaf, diantaranya kitab Kifayatul
Ahkyar, Tambighul Ghofilin, dan lain-lain. Mereka yang mengikuti pengajian ini
tergabung dalam majelis Ta’lim SHIROJUL HUDA. Sehingga meski banyak
waktu yang terluang tak disia-siakan melainkan di isi dengan kegiatan keilmuan,
umum maupun agama.
Siang
harinya, usai mengikuti sekolah formal dan juga perkuliahan, kegiatan selanjutnya
adalah makan siang dan istirahat sejenak, sekedar untuk melepas lelah menyiapkan
diri mengikuti kegiatan disekolah Diniyah Miftahul Huda pada sore hari. Puku 14.30,
para santri meneruskan kegiatan mereka dengan mengikuti pendidikan diniyah di Madrasah
Miftahul Huda, namun sebelum kegiatan belajar mengajar di mulai mereka terlebih
dahulu melaksanakan muhafadzoh nahwu atau shorof sesuai dengan jenjang
masing-masing santri, untuk meningkatkan kualitas hafalan mereka. Selain itu
juga setiap hari selasa diadakan latihan Muhadhoroh. Proses belajar megajar
dimulai setelah Muhafadzoh selesai pada pukul 15.00. disinilah nilai-nilai keilmuan
salaf ditanamkan pada santri secara mendalam, sebai bekal agama di kehidupan
mereka nantinya.
Setelah
makan sore santri melaksanakan jam’ah sholat mahgrib yang bertempat di Masjid Manarul
Huda dan sebagian di komplek. seusai sholat mahgrib para santri megikuti
tadarus Al-Qur’an, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan sorogan Al-Qur’an maupun
Kitab sesuai dengan tingkatan masing-masing. Adapun sorogan Al-qor;an dibagi
empat tingkat, yaitu: tingkat I’dad (persiapan), mempelajari kitab Iqro’ sebagai
dasar dari Imu baca Al-Qur’an. Kemudian tingkat al-qur’an 1, mengaji Juz Amma dan
bebera bacaan do’a-do’a penting. Selanjutnya adalah tingkat Al-qur’an 2,
mengaji juz 1-15, beserta hafalan Juz Amma dan pengenalan Qiro’ah Ghoribah atau
bacaan asing dalam Al-qu’ran. Tingkat al-qur’an 3 megaji juz 16-30.
Begitu
juga dengan sorogan kitab juga dibagi menjadi empat tingkatan, yaitu: safinah
1, belajar memaknai dan membaca kitab Safinatun Naja bersyakal yang biasa
disebut dengan kitab Jembrok. Kemudian Safinah 2, belajar membaca kitab Safinatun
Naja kosongan. Serta dilanjutkan kitab Sulam Taufiq dan Fathul qorib.
Setelah
jama’ah Isya’ kegiatan selanjutnya adalah belar wajib bagi siswa tingkat Mts &
MA, yang bertempat dikelas masing-masing. sedangkan bagi santri tingkat Mahasiswa
dan MMH adalah kegiatan diskusi keilmuan salaf atau yang disebut dengan syawir,
yang diadakan pada malam selasa dan malam kamis. Dengan demikian kemampuan
mereka dalam memahami kitab salaf semakin terasah lewat diskusi tersebut.
Begitulah
aktifitas yang dilakukan para santri pondok pesantren darul huda, hingga
akhirnya malam terus bergulir menggantikan sinar matahari. Saat santri
beristirahat untuk mempersiapkan diri menghadapi hari esuk dengan segala
rutinitasnya, dengan harapan selalu dalam bimbingan langsung alloh swt. Amin, yaarobbal
alamiin….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar